Cak Slamet |
Cak Slamet, begitu biasa dipanggil dalam kesehariannya, dilingkungan sekolah, teman-teman aktifis LSM atau dilingkungan masyarakat. Lahir di Kota Tegal 39 tahun yang lalu tepatnya tanggal 9 Juni 1972. Pendidikan Dasar sampai Menengah di selesaikan di kota kelahirannya. Kemudian pada tahun 1991 melanjutkan pendidikannya di IAIN Sunan Ampel Fakultas Ushuluddin Kediri dan lulus tahun 1996, selain pendidikan formal juga mengenyam pendidikan non formal seperti Madrash Diniyah selama 6 tahun, Pondok Pesantren Ma’haduttholabah tahun 1997/1990, kemudian Pondok Pesantren al Ishlah Bandar Kidul Kediri 1991/1993. Semasa masih jadi Mahasiswa aktif di organisasi kemahasiswaan tepatnya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari tingkat Komisariat sampai Pengurus Cabang, dan jabatan terakhir adalah Sekretaris Umum HMI Cabang Kediri periode 1995/1996. Kemudian tahun 1997/1999 masuk di kepengurusan Badan Koordinasi HMI Jawa Timur (Badko) tetapi tidak aktif karena pada waktu bersamaan diberi kepercayaan untuk menjadi wakil ketua DPD KNPI Kota Kediri tahun 1998/2001. Untuk mengasah dan mempertajam wawasan intelektualnya pada masa aktif di HMI banyak melakukan diskusi-diskusi dengan tokoh NGO, kelompok Cipayung dan tokoh-tokoh birokrasi, dan salah satu kelompok diskusi yang sampai sekarang masih eksis adalah Kelompok diskusi paramadina. Pada tahun 1998 melalui diskusi panjang dengan kawan-kawan senat mahasiswa kediri, mempelopori lahirnya Kelompok Mahasiswa Kediri (Pokjam) sesungguhnya lahirnya Pokjam bersifat Politis karena dilatarbelakangi dengan pemilihan Wali Kota Kediri.
Banyaknya aktifitas di berbagai organisasi, sampai lupa memikirkan pendamping hidup, hingga akhirnya tepatnya pada tanggal 17 Mei 2000, mengakhiri lajangnya dengan mempersunting gadis cantik bernama Hindun Faridah asal Paciran Lamongan, yang kebetulan juga sesama aktifis HMI. Dan sekarang sudah dikaruniai 2 anak semuanya laki-laki. Anak yang pertama bernama Hildan Maulana Akbar, HS. Sekarang umur 11 tahun duduk di kelas V SD, anak kedua diberi nama Haikal Mumtazul Izaz, HS. Umur 10 bulan.
Perjalanan hidupnya sesungguhnya tidak secemerlang teman-teman segenerasinya, banyak terjal, rintangan, dan tantangan yang dihadapinya, sehinngga di masa awal pernikahannya masih belum menentukan pilihan profesi (pekerjaan). Pada akhirnya karena kehidupan terus berjalan dan pilihan hidup dan pekerjaan harus secepatnya ditentukan, maka pada tahun 2003 hijrah ke Situbondo dan mulai tahun itu juga diterima bekerja di SMP Muhammadiyah 1 Panji sampai sekarang masih menjadi guru tidak tetap (GTT) dan mengajar bidang Studi Al Islam (PAI). Di awal pekerjaan yang baru banyak kendala karena latarbelakang akademisnya bukan dari guru, hingga harus menyesuaikan diri dan banyak belajar terhadap guru-guru senior di SMP Muhammadiyah 1 Panji dan untuk mempertajam penguasaan materi pembelajaran maka pada tahun 2007 mengambil program akta IV di IAI Ibrahimy Sukorejo Situbondo.
Walaupun tugas utamanya sebagai guru, jiwa aktifisnya tidak lentur sedikitpun, sehingga tawaran aktif masuk organisasi kemasyarakatan diterima dengan ikhlas, terutama di Muhammadiyah dan Ortomnnya. Pada tahun 2006 Masuk anggota Majelis Tarjeh PDM Situbondo periode 2006/2010, Kemudian dalam waktu bersamaan di percaya menjadi Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Situbondo sampai sekarang dan menjadi sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah Mimbaan 2 mulai 2006 sampai sekarang. Kemudian pada tahun 2007 melalui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Situbondo dan PCM Panji mendirikan Panti Asuhan Yatim “TUNAS MELATI” di Pokaan Kapongan Situbondo dan di kepengurusan menjadi Wakil Sekretaris. Dan sesuai hasil Musyawarah Daerah Muhammadiyah Situbondo ke 8 tahun 2011 mendapatkan amanah sebagai Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Situbondo periode 2010/2015.
Di luar Muhammadiyah juga banyak terlibat dengan teman NGO dan sering melakukan diskusi-diskusi intensif terutama dalam bidang advokasi anggaran pro poor, akhirnya pada tahun 2009 bersama teman-teman NGO bersepakat mendirikan sebuah lembaga yang mengawal proses-proses perencanaan anggaran, maka lahirlah sebuah forum yang di beri nama Forum Situbondo Transparansi Anggaran (FOSTRA) yang digawangi oleh Nyai Juwairiyah Fawaid, M.Pd.I. Istri Pengasuh Pondok Pesantren yang cukup populer di Situbondo. Tidak cukup dengan satu lembaga, maka melalui diskusi panjang dengan berbagai kelompok, seperti kelompok tani, pedagang kaki lima, nelayan, lsm, lawyer, maka bersepakat mendirikan perkumpulan yang menjadi satu pergumulan dan perjuangan kedaulatan rakyat untuk mendapatkan hak-haknya, maka lahir perkumpulan yang diberi nama Komunitas Aspirasi Rakyat Situbondo (KARak’S) pada awal tahun 2010. Dalam waktu bersamaan mewakili Muhammadiyah Situbondo masuk forum bentukan pemerintah daerah Kabupaten Situbondo menjadi pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Di awal tahun 2011 lagi-lagi mendapat tawaran masuk lembaga yang bergerak dalam bidang pengembangan kawasan dan Riset daerah, setelah berpikir panjang maka tawaran itu diterima dengan keseriusan dan keikhlasan, masuklah di Institut for Regional Development and Studies (IRDeS). Kemudian dengan teman-teman alumni HMI menggagas agar Korps Alumni HMI (KAHMI) di situbondo berdiri dengan terus melakukan pendekatan-pendekatan sesama alumni yang lebih senior, sampai hari ini proses itu tetap berjalan.
Sekarang di samping tetap mengajar guru SMP Muhammadiyah 1 Situbondo, mulai tahun 2010 melakukan monitoring dan pendampingan proses perencanaan pembangunan daerah dari musrenbangdes, musrenbangcam, forum SKPD serta Musrenbang Kabupaten hingga kemudian dipercaya menjadi Fasilitator Kecamatan untuk Perencanaan pembangunan di Kecamatan Situbondo. Di samping perkerjaan itu, waktunya juga diluangkan untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti pengobatan gratis untuk orang miskin bersama KAR@k’S, Indosat, dan PKPU Jakarta, kerjasama dengan Unit Transfusi Darah Situbondo untuk melakukan donor darah setiap tiga bulan sekali dengan masyarakat. Kemudian banyak juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya temporal dalam bidang penelitian pendidikan dan kesehatan. Dan yang sampai sekarang menjadi impian adalah mendirikan Rumah Singgah untuk menampung anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Semua kegiatan sosial yang dilakukan, merupakan embrio dari kepeduliannya terhadap kaum dhu’afa, tanpa pernah memikirkan materi dan keuntungan yang didapatkan, sehingga ketika aksinya bermanfaat untuk orang lain, maka itu menjadi kebanggaan tersendiri, bahwa apa yang dilakukan bisa bermanfaat dan itu tidak lepas dari pesan Nabi kepada ummatnya. Prinsipnya “Selama Masyarakat Masih Miskin, maka Tidak Kata Berhenti Untuk Bekerja”
Itulah sekelumit sejarah perjalanan hidup saya, yang mudah-mudah bisa dijadikan spirit buat teman-teman seperjuangan dalam menghadapi arena kehidupan ini. Dan saya sungguh beruntung banyak teman dan kawan yang mempunyai visi dan misi sama. Maka saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara Mashudi, S.TP. (Ketua Dewan Riset Daerah) Kabupaten Situbondo, Suadara Andre Setiawan (Dinkop dan UKM) sekaligus Sekjen Perkumpulan Komunitas Aspirasi Rakyat Situbondo (KARak’S), Endro Subagio, SE. (Even Organizer) KARak’S, Drs. Edy Sutrisno, MM, (Ketua STIKES Singaraja) Bali, Nur Hadi, SH. (Advokat) Situbondo, Fathur Rahman (Derektur LKM) KARak’S, dan juga teman-teman seperti Agus Sofyan, Suryadi, Badrus Saleh, Maeni Hariyanto, Ke Lora, Khairul Anwar, teman-teman Forum LSM, Amir Mustofa, Zainal Arif, Ismail, Hadi Prayitno dan juga Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Situbondo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Situbondo, dan teman seprofesi guru-guru SMP Muhammadiyah 1 Panji Situbondo dan masih banyak lagi yang belum disebutkan satu persatu.
0 Response to "Sekelumit Tentang Cak Slamet"
Post a Comment