Hubungan Kompetensi Guru PJOK dengan Prestasi Atlit Bola Voly

BAB I PENDAHULUAN 
A.LATARBELAKANG 
Profesi guru adalah termasuk profesi tua di dunia.Pekerjaan mengajar telah ditekuni orang sejak lama. Pada zaman prasejarah proses belajar mengajar berlangsung melalui pengamatan dan dilakukanolehguru. Profesi guru pada sistem persekolahan mulai berkembang di persada Nusantara pada zaman kolonial. Guru telah ikut berperan dalam pembentukan Negara-Bangsa Indonesia yang memiliki bahasa nasional Bahasa Indonesia. Profesi guru pernah menjadi profesi penting dalam perjalanan bangsa ini dalam menanamkan nasionalisme, menggalang persatuan dan berjuang melawan penjajahan.Sayangnya dalam beberapa dekade yang lalu dan masih berlanjut sampai kini profesi guru dianggap kurang bergengsi dan kinerjanya dinilai belum optimal serta belum memenuhi harapan masyarakat.Akibatnya mutu pendidikan nasional pun dinilai terpuruk.Persoalan guru semakin menjadi persoalan pokok dalam pembangunan pendidikan, disebabkan oleh adanya tuntutan perkembangan masyarakat dan perkembangan global.Hingga kini persoalan guru belum pernah terselesaikan secara tuntas.Persoalan guru di Indonesia adalah terkait dengan masalah-masalah kualifikasi yang rendah, pembinaan yang terpusat, perlindungan profesi yang belum memadai dan persebarannya yang tidak merata sehingga menyebabkan kekurangan guru di beberapa lokasi.Segala persoalan guru tersebut timbul oleh karena adanya berbagai sebab dan masing-masing saling mempengaruhi. 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. apa guru penjas itu? 
2. bagaimana guru penjas dalam sekolah? 
3. mengapa guru penjas itu dengan sekolah? 
4. apa yang dimaksud prestasi? 
5. bagaimana cara memelihara prestasi? 
6. mengapa prestasi itu penting dalam sekolah? 
7. mengapa guru penjas sangat penting dalam prestasi atlet bola voly? 
8. bagaimana cara guru penjas dalam memelihara prstasi atlet bola voly? 
 C. TUJUAN 
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai panduan atau dapat juga untuk menambah pengetahuan seorang guru sebagai pendidik tentang bagaimana untuk meningkatkan profesionalisme guru agar dapat menjadi seorang guru yang profesionalisme dan dapat meningkatkan prestasi atlet khususnya dalam olah raga bola voly. 
BAB II PEMBAHASAN 
1.GURU PENJAS 
Guru adalah orang yang kerjanya mengajar; perguruan, sekolah, gedung tempat belajar, perguruan tinggi. (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru merupakan tenaga pendidik di sekolah, sehingga guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tanggungjawab sebagai pendidik. Tugas guru sebagai tenaga pendidik yaitu mendidik, mengajar, dan melatih.Oleh sebab itu, tugas serta tanggungjawab guru begitu besar dan berat peranannya dalam dunia pendidikan. Guru meupakan salah satu faktor penentu kegagalan dan keberhasilan peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. (isi UU tentang tujuan pendidikan nasional). Penjas menurut abdul gafur yang dikutip oleh sunarya (2007: 41) yaitu suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan, keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila. Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-pendidikan-jasmani.html Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional. http://yullcandrapermana.blogspot.com/2012/04/pengertian-penjas.html Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa penjas (pendidikan jasmani merupakan proses interaksi yang sistematik (teratur) antara peserta didik, lingkungan dan pendidik dalam berbagai kegiatan jasmani untuk mendorong perkembangan motorik (gerak), kemampuan fisik, pengetahuan penalaran dan penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial), pembiasaan pola hidup sehat. Guru penjas profesional yaitu orang yang mampu dan ahli sebagai sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih) dibidang penjas serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru penjas dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan. 
2.BAGAIMANA GURU PENJAS DIDALAM SEKOLAH 
Guru Penjas didalam sekolah harus aktif, kreatif, inovatif dan efektif.Dan berikut kami jelaskanpengertiannya. a. Pengertian guru penjas aktif Aktif berarti giat, gigih atau mampu beraksi atau bereaksi Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru penjas aktif yaitu pengajar atau guru yang mengajar pendidikan jasmani dan bersikap aktif di dalam proses belajardan mengajar. Dalam hal ini guru penjas di tuntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Aktif disini yaitu dia tidak pasif saat mengajar, yaitu tidak hanya duduk, berdiam diri saat mengajar penjas. Guru penjas profesional harus aktif yaitu dengan memberikan informasi, memeragakan dan mempraktikkan. Sehingga peserta didik menangkap pesan atau perintah guru tersebut. Selain itu makna aktif disini juga berarti guru penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik melalui buku, media cetak ataupun media elektronik. Sebab dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi begitu cepat, sehingga jika guru penjas tidak aktif dalam mencari informasi baru dari buku, media cetak maupun media elektronik maka guru penjas akan tertinggal dengan informasi yang berkembang. Dan yang lebih mengecewaka lagi jika peserta didik jauh lebih memahami dan mengikuti perkembangan informasi terbaru terutama dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Oleh sebab itulah guru penjas profesional harus aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan informasi, memperagakan dan mempraktikkan. Dan aktif yang selanjutnya yaitu guru penjas harus senantiasa mencari melalui media cetak, buku maupun media elektronik tentang berita atau informasi perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga, sehingga guru penjas tidak ketinggalan berita dan lebih tau dibanding peserta didiknya. b. Pengertian guru penjas kreatif Kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru penjas profesional harus mampu kreatif dalam proses belajar mengajar. Kreatif disini yaitu guru harus mampu memodifikasi sarana dan prasarana yang ada sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih baik, menyenangkan dan sesuai dengan harapan. Kita tau bahwa sarana dan prasarana penjas di sekolah-sekolah tidaklah sama lengkapnya. Minimnya sarana dan prasarana penjas di sekolah maka menuntut guru untuk bisa kreatif dalam menyikapinya, sehingga proses belajar mengajar penjas tetap bisa berjalan dan tidak membosankan. Sebagai contoh adalah, ketika kita mengajar penjas di sekolahan pedesaan yang terpencil ataupun di sekolah yang sarana dan prasarana penjasnya minim, maka kita harus mampu kreatif, misalnya dengan memodifikasi alat-alatnya. Misalnya kita ingin mengajarkan permainan golf, namun ternyata perlatan golf disekolahan tersebut tidak ada, maka kita bisa membuat kreasi yaitu dengan memakai paralon, bamboo maupun kayu, sedangkan bolanya bisa memakai bola tenis. Mungkin kreatif ini sepintas sangat mudah, namun kenyataannya, banyak guru penjas disekolah yang tidak mengajar permainan golf maupun permainan lainnya hanya karena perlatan ataupun sarana dan prasarana yang tidak ada (lengkap), padahal seharusnya guru penjas mampu mengembangkan dan menyikapi hal itu dengan kreatif yaitu dengan memodifikasinya. c. Pengertian guru penjas inovatif Inovatif adalah memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru), Inovator adalah orang yang memperkenalkan gagasan, metode dan sebagainya yang baru.(Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru profesional harus inovatif maksudnya yaitu, seorang guru penjas harus bisa memperkenalkan, mempraktikkan dan membuat karya atau cara mengajar atau karya baru lainnya. Misalnya membuat metode pengajaran dengan metode pendekatan taktik ataupun dengan membuat metode mengajar yang menarik dan lebih menyenangkan bagi siswa, baik dari sarprasnya, permainannya, metode pembelajarannya. Sehingga guru penjas profesional bisa disebut sang innovator. Selain itu, guru penjas profesional juga harus mampu membantu peserta didiknya, dengan member kesempatan serta membimbing peserta didiknya dalam membuat inovasi-inovasi.Jadi guru penjas harus mampu mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk berkreasi. Hal ini bisa saja terwujud, misalnya ketika guru penjas mengajar di SMK, dia bisa bekerja sama dengan peserta didiknya untuk membuat peralatan untuk membantu mengajar atau melatih. Contoh, membuat peralatan atau mesin penembak bola untuk melatih kiper, atau alat penyemash otomatis untuk melatih pemain bulutangkis, dan sebagainya. Guru penjas profesional harus inovatif juga penting, karena saat ini penjas di beberapa sekolahan diperlakukan bak anak tiri jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Guru penjas harus menmbuat beberapa inovasi agar peserta didiknya bisa mencintai mata pelajaran yang satu ini, sehingga mata pelajaran penjas menjadi salah satu mata pelajaran yang diminati dan ditekuni, sebagaimana mata pelajaran lainnya, sehingga mata pelajaran penjas tidak lagi seperti anak tiri di sekolahan. (http://rinarismawati.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem) d. Pengertian guru penjas efektif efektif yaitu ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya)dapat membawa hasil; berhasil guna. Efisien adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak)( Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telahditetapkan. Efektif disini yaitu bahwa guru penjas profesional harus mampu menjalankan proses belajar mengajar secara efektif, maksudnya pembelajaran yang dilakukan oleh guru penjas dapat diterima, dipahami dan menambah ilmu serta peserta didik mengamalkan baik olahraga yang dilakukan maupun nilai-nilai yang terkandung dari permainan atau olahraga tersebut. Waktu pembelajaran penjas di sekolah memang tidaklah banyak dan lama, namun justru disinilah tantangan dan tugas guru profesional untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga pembelajaran penjas bisa sesuai dengan keinginan dan harapan. Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengejaran yang baik , didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang kultural. Mereka juga mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas. 1. Penguasaan materi pelajaran Guru penjas yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi., berpengetahuan dasar materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi. 2. Strategi Pengajaran Dalam hal ini bagaimana guru penjas dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid. 3. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas/ di lapangan. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. 4. Keahlian manajemen kelas Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama .Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif. 5. Keahlian motivasional Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri. 6. Keahlian komunikasi Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan. 7. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berkomunikasi dan saling mengharagai. 8. Keahlian teknologi Guru yang efektif tahu cara menggunakan teknologi dan cara mengajar murid menggunakan teknologi / komputer untuk menulis dan berkreasi. Sumber: http://www.psikologizone.com/cara-mengajar-yang-efektif/06511700 Dengan adanya guru penjas yang efektif, maka pembelajaran pada pendidikan jasmani di sekolah-sekolah akan berkesan, membawa hasil dan berpengaruh pada sikap dan perbuatan peserta didik, diantaranya, sikap peduli, kerjasama, saling menghargai, saling menghormati, sportivitas, serta pemeliharaan pola hidup bersih dan sehat. Jika hal tersebut bisa terwujud, maka pencapaian hasil sebgaimanayang diharapkan, dan dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar penjas. 
3.MENGAPA GURU PENJAS ITU PENTING DALAM SEKOLAH 
Mengapa peran guru penjas menjadi penting dalam upaya peningkatan dampak pendidikan secara komperhensif kepada peserta didik? Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut.Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani danolahraga. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/ olahraga, internalisasi nilai-nilai sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain, dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan sosial.Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadapgerakmanusia. Oleh sebab itu mengapa seorang guru pendidikan jasmani sangat penting kaitanya dengan peningkatan pendidikan secara komperhensif atau menyeluruh.Karena menjadi seorang guru pendidikan jasmani itu harus mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena mengingat peranan yang dipegang oleh seorang guru penjas sangat penting. Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut seorang guru penjas akan mampu meningkatkankualitaspesertadidiknya. Peningkatan yang diharapkan yaitu peningkatan secara komprehensif yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peranan guru penjas akan dapat terlihat mulai dari kualitas peserta didik yang tercipta setelah mendapatkan pembelajaran dari gurunya. Kemudian dampak yang terjadi yaitu akan mendorong peserta didik untuk terus meningkatkan kemampuannya sehingga memberikan prestasi yang gemilang dan itu memberikan sumbangan atau andil besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.
 4.APA YANG DIMAKSUD PRESTASI 
Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah hasil yang dicapai.Prestasi adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes (KBBI, 2008:895).Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar,2000). Menurut Muhibbin Syah “Prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (2010: 141)”. Sumadi Suryabrata mengemukakan bahwa “Prestasi belajar adalah nilai yang merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar selama masa tertentu (2007:297)”. Pendapat senada juga diungkapkan oleh James P. Chaplin (2002: 5) bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh guru/dosen, lewat tes-tes yang dilakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut”. Hal ini misalnya prestasi belajar mahasiswa selama satu semester yang diukur dengan nilai beberapa mata kuliah yang harus ditempuh selamasatusemestertersebut, jika mahasiswa bisa mengumpulkan nilai yang tinggi dalam masing-masing mata kuliah dan mengumpulkan jumlah yang tinggi atau lebih dari yang lain berarti mahasiswa tersebut mempunyai prestasi belajar yang tinggi. W.S Winkel (2004: 162) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapai”. Sejalan dengan pendapat tersebut Nana Sudjana (2006: 3) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria-kriteria tertentu”. Sementara Nasution S. (2000: 162) berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi belajar kurang memuaskan jika seorang belum mampu memenuhi target ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yangdiperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengala mi proses belajar. Prestasi dapat diketahui apabila seseorang telah melalui tahap evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut dapat memperlihatkan tentang tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh oleh seseorang. Muhibbin Syah (2010: 149) berpendapat bahwa prestasi belajar pada dasarnya merupakan hasil belajar atau hasil penilaian yang menyeluruh, dengan meliputi: 1) Prestasi belajar dalam bentuk kemampuan pengetahuan dan pengertian. Hal ini juga meliputi: ingatan, pemahaman, penegasan, sintesis, analisis dan evaluasi. 2) Prestasi belajar dalam bentuk keterampilan intelektual dan keterampilan sosial. 3) Prestasi belajar dalam bentuk sikap atau nilai. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang pelajar/siswa yang mencakup aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotoryang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan dosen setelah melalui kegiatan belajar selama periode tertentu.
 5.BAGAIMANA CARA MEMELIHARA PRESTASI 
1.Jadilah Seorang Pemimpin Mempunyai kepribadian seorang pemimpin merupakan ciri khas penentuan perilaku seorang yang berprestasi di sekolah.Di mulai dengan melatihlah rasa tanggung jawab. Karena dengan kepribadian yang gagah layaknya seorang pemimpin, Guru akan mempunyai rasa kenyakinan kepada kita.Mulai memimpin dari kepribadian dan teman-teman.Apa yang di suruh oleh guru haruslah di laksanakan tanpa pamri maka guru akan menaruh perhatian lebih kepada kita. 2.Mendengarkan Penjelasan Guru dengan Baik Penjelasan dari guru merupakan makanan pokok bagi seorang pelajar, dengan mendengarkan penjelasan dengan baik maka ilmu yang di berikan oleh guru dapat kita serap dan tertanam di hati dan pikiran kita.Mendengar penjelasan sangat menentukan penyerapan dan pemahaman siswa dalam memahami isi pelajaran bidang study. 3.Jangan Malu Bertanya Kadang di sekolah saat proses pembelajaran pasti terdapat suatu penjelasan yang kurang di pahami atau belum sempat di dengar dari guru, maka janganlah segan-segan untuk bertanya pada guru pada bidang studi akan pelajaran yang kurang di mengerti dengan cara bertanya yang sopan, mengajukantangandanberdiriditempat. Pepatah mengatakan "Malu bertanya sesat Di Jalan" itu sepertinya cukup untuk menjelaskan point ini. Selalu ajukan pertanyaan yang kamu tidak sanggup untuk di mengerti, maka terdapat point plus tersendiri dari guru tersebut dan menandakan anda sebagai siswa yang aktif di studinya. 4.Mengerjakan pekerjaan Rumah (PR) dengan Tepat Waktu Selain mendapatkan nilai plus dari guru akan nilai tugas yang bagus, ternyata dengan mengerjakan Pr dari sekolah dapat mendongkrak daya ingat akan pelajaran yang telah di bahas pada pelajaran sebelumnya. Maka Jangan menunggu alasan untuk tidak mengerjakannya.Lakukan tugasmu ini dengan berkelompok, ini sekaligus melatih kamu pada point pertama. 5.Setiap pulang sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi di ajarkan Setidaknya satu atau dua pelajaran. Belajar sangatlah memerlukan pemahaman yang extra dan dengan mengulang pelajaranlah merupakan salah satu rahasia seorang yang berprestasi.Coba perhatikan siswa yang jarang mengulang pelajarannya dengan siswa yang giat mengulang pelajarannya. Terdapat banyak sekali perbedaan dan tentunya yang giat belajarlah yang akan meraih prestasi. Memang setiap pulang sekolah biasanya kita malas untuk mengerjakan point yang satu ini. Terkadang kita lelah saat pulang sekolah lalu langsung makan dan tidur hingga sore, apa lagi jika di tambah dengan kegiatan yang tidak perlu seperti main ps atau sejenisnya. Tapi, usahakan untuk mengulang pelajaran yang tadi di ajarkan oleh gurumu.Setidaknya ini berguna pada saat ulangan nanti pelajaran yang nanti di ajarkan mungkin saja muncul pada saat ulangan atau ujian. 
6.MENGAPA PRESTASI ITU PENTING DALAM SEKOLAH 
Menarik untuk kita tinjau bersama, terdapat empat hal yang harus dibangun dan dibudayakan dalam rangka memupuk mentalitas berkompetisi dan berprestasi, sebagaimana ditekankan oleh Mendiknas. Pertama, bangun dan budayakan semangat kerja keras baik bagi guru maupun siswa karena tidak mungkin muncul sebuah prestasi hanya dengan bermalas-malasan. Kedua, bangun dan budayakan semangat berkompetisi yang dipadukan dengan semangat kooperasi. Ketiga, bangun dan budayakan kebiasaan berpikiran positif atau positive mind set, sebab bagi mereka yang selalu berpikiran positif, jangankan peluang atau harapan, masalah pun bisa mendatangkan peluang kebaikan. Keempat, bangun dan budayakan sikap sportif atau sportifitas. Sungguh sangat sayang dan naïf jika 4 aspek yang disampaikan Mendiknas tersebut tidak didukung oleh para pengampu (stakeholder) pendidikan, terutama di sekolah. David McClelland (1961) dalam bukunya Achieving Society, pernah mengadakan penelitian di India yang kesimpulannya adalah jika suatu masyarakat diberikan rangsangan dan pelatihan untuk berprestasi maka hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang tidak ditumbuhkan budaya kompetisi dan prestasinya. Kebutuhan akan berprestasi atau need of achievement, sangatlah penting ditanamkan di lingkungan sekolah, sehingga para siswa tidak takut dan gentar menghadapi setiap kompetisi kapanpun, dimanapun dengan siapapun. Sementara itu, Sarlivanti (2010) menyebutkan, terdapat dua hal yang sangat berperan dalam upaya menciptakan iklim semangat berkompetisi dan prestasi pada siswa, yaitu, 1) Adanya sumber daya manusia yang berkualitas, terutama guru, karena guru memegang peranan kunci (sentral) dalam menguatkan (empowering) semangat kompetisi dan prestasi siswa-siswanya. Guru berprestasi akan menjadi inspirasi bagi murid-muridnya untuk berprestasi pula. 2) Budaya sekolah, nilai-nilai, sikap dan perilaku positif yang dikembangkan di lingkungan sekolah akan mendorong siswa untuk berprestasi dan siap berkompetisi secara sehat. Kondisi lingkungan sekolah yang berada di ibukota kecamatan, dan daya dukung masyarakatnya yang cukup tinggi tetapi mengapa di even lomba tidak optimal dalam mencapai prestasi. Sikap dingin pada setiap menghadapi lomba juga muncul, sehingga tidak ada tekat untuk mencapai prestasi. Tekat yang kuat terus diupayakan.Dan mentalitas warga sekolah terus dikuatkan untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Karena pencapaian prestasi peserta didik akan menjadi tolak ukur akuntabilitas publik yang tinggi dan akan menjadi kebanggan bagi warga sekolah., baik peserta didik, guru, kepala sekolah, masyarakat dan alumni sekolah. Penanaman kepada warga sekolah untuk meningkatkan prestasi peserta didik terus digalakkan .sehingga kesadaran terhadap masing-masing tugas dan tanggung jawab para warga sekolah semakin signifikan. Ada kekuatan potensial yang ditunjukkan dan dapat dikembangkan. 
7.MENGAPA GURU PENJAS SANGAT PENTING DALAM PRESTASI BOLA VOLLY 
Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah berpengaruh besar terhadap perkembangan, kecepatan, sikap dan tingkah laku anak didik.Oleh karena itu pendidikan jasmani yang diajarkan dapat membangkitkan dan mengarahkan potensi pada anak didik serta nantinya sehat dan berkualitas.Meningkatkan besarnya permainan olahraga, maka pelajaran pendidikan jasmani perlu dilakukan.Dari sekian banyak bahan pendidikan jasmani terdapat cabang olahraga yang disebut sebagai induk dari semua cabang olahraga.Karena Bolavoli merupakan aktivitas jasmani atau latihan fisik dengan berisikan gerakan-gerakan. Dari berbagai cabang olahraga, kemampuan servis bawah yang difokuskan untuk mencari solusi yang optimal agar mampu mencapai prestasi yang maksimal, sehingga tidak terjadi antara harapan dan kenyataan.Di cabang olahraga bolavoli misalnya sangat minim atlet untuk mampu mencapai prestasi puncak, disebabkan adanya faktor-faktor penghambat. Faktor penghambatnya adalah kemampuan fisik serta postur yang dimiliki masih kurang. Melihat dari gerakan kemampuan servis bawah, tentunya tidak terlepas dari kemampuan otot lengan.Pada cabang olahraga bolavoli tentunya sangat dibutuhkan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan.Yang maksimal untuk mencapai servis bawah yang baik. Namun disisi lain bahwa kekuatan, kecepatan dan daya tahan , tidak akan terbentuk tanpa adanya latihan fisik yang rutin. Yaitu kekuatan otot lengan, sebab kekuatan otot lengan yang dimiliki akan membantu untuk mengembangkan kekuatan fisik yang diharapkan disamping itu unsur tinggi badan akan sangat membantu untuk mengembangkan kecepatan,kelincahan,kekuatan dan daya tahan yang diharapkan, disamping itu unsur dari kekuatan otot lengan akan sangat membantu dalam pencapaian kemampuan servis bawah. Sebab bagi pemain bolavoli yang memilki kekuatan otot lengan yang kurang tertentu memiliki kecepatan dan kekuatan yang kurang maksimal. Disinilah peran seorang guru penjas agar bias meningkatkan prestasi olahraga khususnya olahraga bola volly dalam sekolah. 
8.BAGAIMANA CARA GURU PENJAS DALAM MEMELIHARA PRESTASI BOLA VOLLY 
Untuk meningkatkan prestasi, perlu melibatkan beberapa faktor penunjang yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, seperti pembinaan secara dini dengan latihan kontinyu dan intensif.Cabang olahraga bolavoli perlu mendapatkan perhatian sebagai permainan yang bermasyarakat, sebab secara kenyataan belum menunjukkan pada hasil yang maksimal. Berbagai usaha yang dilakukan dan ditempuh dalam peningkatan prestasi cabang olahraga bolavoli, diantaranya pengembangan kemampuan pelatih melalui penataran dan pelatihan, pemilihan pemain yang berprestasi, pemilihan terhadap metode-metode latihan yang efektif dan efesien, baik untuk pengembangan teknik, fisik maupun taktik serta penambahan sarana dan prasaran (fasilitas olahraga). Permainan olahraga bolavoli merupakan cabang olahraga yang dapat dilakukan secara maksimal, apabila para pemain dapat melakukan atau memiliki penguasaan teknik dasar yang efektif dan efesien.Dalam permainan bolavoli terdiri dari beberapa teknik dasar. Seperti: Servis, passing, smesh dan block. Dari berbagai teknik dasar, teknik dasar servis bawah merupakan teknik yang dibutuhkan sebagai pengantar dalam permainan bolavoli, sebab pada dasarnya servis bawah digunakan untuk melakukan pukulan pertama dalam permainan bolavoli. Dalam permainan bolavoli, servis bawah digunakan khusus biasanya sebagai cara menguntungkan dalam menempatkan bola pada posisi didaerah lawan yang melewati net sehingga jatuh didaerah lapangan lawan. Selain dari mampaat utamanya yaitu mengantarkan dalam melakukan servis bawah untuk menyebrangkan bola kedaerah lawan dengan sukses, juga gerak bola yang dilakukan mempunyai peranan dalam permainan. Pengaturan permainan merupakan salah satu strategi untuk memenangkan pertandingan. Namun demikian servis bawah pada permainan bolavoli perlu merupakan dua anggota tubuh yang menopang dalam melakukan servis bawah untuk itu lengan dan tungkai sebagai anggota penggerak membutuhkan kemampuan fisik seperti kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan untuk pengembangan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimal untuk mengatasi tahanan atau beban.Kekuatan sangat penting dalam menunjang aktifitas olahraga misalnya kebutuhan kekuatan pada olahraga bolavoli. Untuk pengembangan unsur kekuatan perlu adanya metode latihan secara spesifik dan teratur, terarah sesuai dengan tuntutan sesuai dengan tuntutan pola gerak cabang olahraga itu. Kekuatan otot ditentukan oleh strukturil otot, khususnya volume otot, dimana kekuatan meningkatkan sesuai dengan meningkatnya volume otot. Kekuatan yang digunakan dalam melakukan servis bawah dalam permainan bolavoli adalah kekuatan dinamis, karena dalam melakukan sevis bawah, maka pemain berusaha untuk memindahkan bola satu tempat ketempat yang lain, kontraksi untuk memindahkan ini digunakan untuk menghasilkan tenaga eksternal untuk menggerakkan anggota tubuh. Tinggi badan merupakan salah satu dari sekian banyak komponen dalam permainan bolavoli. Kekuatan adalah gabungan antara kecepatan untuk memindahkan benda ke tempat lain dalam beraktivitas. Tinggi badan merupakan salah satu bagian anggota tubuh yang berbeda dibawah atau biasanya disebut extremitas inferior.Namun pada dasarnya tinggi badan dicabang olahraga bolavoli dimampaatkan sebagai penggerak melakukan servis. Seorang pemain bolavoli yang memiliki tinggi badan diprediksi akan memperoleh jangkauan yang lebih baik dibandingkan dengan pemain yang memiliki tinggi badan pendek. Peningkatan prestasi olahraga merupakan sesuatu hal yang selalu dipermasalahkan dan dibicarakan sepanjang masa, bahkan sepanjang olahraga itu dikenal sebagai kebutuhan hidup manusia.Peningkatan prestasi olahraga bersifat dinamis-progresif, selalu berubah di setiap fase waktu dan cenderung meningkat seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti halnya olahraga bolavoli, terutama dalam hal servis bawah. Cabang olahraga bolavoli terdiri atas beberapa teknik dasar.Yang lebih menarik perhatian, tertuju pada teknik dasar servis bawah, disebabkan peminat olahraga ini sudah mulai banyak.Selain itu, servis bawah merupakan salah satu teknik dasar yang pelaksanaannya sangat membutuhkan keterlibatan komponen fisik. Peningkatan prestasi bolavoli merupakan dambaan setiap pemain ataupun pelatih yang membina pemain tersebut.Dengan demikian, berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan prestasi bolavoli.Dari sejumlah upaya yang digiatkan, peningkatan kemampuan fisik tampaknya lebih banyak dilakukan setiap latihan. Dengan demikian, kemampuan fisik merupakan salah satu faktor dalam menunjang pencapaian prestasi. Kemampuan fisik dimaksud adalah kekuatan (power), kecepatan (speed), daya ledak (explosivity), kelincahan, kelenturan (flexibility), keseimbangan (balancing), dan koordinasi.Servis bawah digolongkan sebagai salah satu teknik dasar pada cabang olahraga bolavoli. Proses gerak untuk servis bawah, yaitu bola tidak dilemparkan, tetapi dipukul sampai melewati net dan jatuh di lapangan lawan. Untuk mencapai hasil optimal dalam servis bawah, diperlukan tubuh atau kondisi fisik yang prima (fit). Bola yang akan dipukul mempunyai bobot atau berat tertentu. Untuk dapat memukul bola pada bobot tersebut hingga melewati net, diperlukan teknik sempurna sehingga terbentuk gerakan yang efisien, yang kemudian memberikan daya dorong kuat dalam kontraksi otot secara maksimal. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari proses pembelajaran passing atas permainan bola voli yang telah dilaksanakan, ternyata dapat diambil satu kesimpulan bahwa pembelajaran teknik passing atas permainan bola voli efektif diajarkan dengan menggunakan pendekatan bermain, khususnya menggunakan “Permainan Kepala Beranjau.” Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran. Hasil rata-rata nilai siwa diambil dari dua aspek penilaian yaitu nilai proses serta nilai kinerja (unjuk kerja) siswa dalam melakukan teknik dasar passing atas. Rata-rata nilai dari hasil penilaian sebesar 80.60, nilai terendah sebesar 76, serta ketuntasan 100 %, sehingga tidak ada siswa yang harus diremidial dalam pembelajaran teknik dasar passing atas ini. B. Saran Berdasarkan hasil pembelajaran passing atas permainan bola voli dengan menggunakan pendekatan bermain dengan menggunakan permainan Kepala Beranjau yang telah dilaksanakan, maka disarankan : 1. Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan menggunakan berbagai permainan, khususnya permainan Kepala Beranjau karena dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswa. 2. Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani agar dapat menggunakan segala fasilitas yang ada disekolah masing-masing, sehingga kendala kekurangan sarana dalam pembelajaran tidak akan mengganggu proses pembelajaran. 3. Agar dapat diadakan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan pendekatan yang lain. 
 BAB IV DAFTAR PUSTAKA 
Kleinmann, Theo & Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley Pembinaan Teknik, Taktik dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Depdiknas Roji.2004. Pendidikan Jasmani untuk SMP Kelas VII.Jakarta : Erlangga Suderajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003. Bandung : CV Cipta CekasGrafik Suherman, Adang. 2001.
 Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.Jakarta : Depdiknas Syarifudin. 1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud Umaedi.1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu.Jakarta : Depdikbud Hoetomo M.A. 2005.” 
kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-pendidikan-jasmani.htmlhttp://yullcandrapermana.blogspot.com/2012/04/pengertian-penjas.html

0 Response to "Hubungan Kompetensi Guru PJOK dengan Prestasi Atlit Bola Voly"

Post a Comment