BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejak tahun – tahun awal pengembangan konsep manajemen strategic, bermunculan lah berbagai nama, istilah, serta jargot yang berkaitan dengan manajeman strategik. Para konsultan manajeman menjadi laris karene mereka di sewa untuk merancang perencanaan strategic perusahaan. Banyak sekali perusahaan dan organisasi menerapkan perencaan strategis demi memastikan berjalannya dan perkembangan sesuai dangan yang di rencanakan.
Kantor konsultan bain dan company, yang sejak 1993 selalu mengadakan surve tentang alat bantu manajemen perusahaan juga menemukan bahwa perencanaan strategi. Dalam laporan riset mereka tahun 2007 yang menyurvai 1.201 eksekutif bisnis di empat benua besar dan menyimpulkan bahwa strategi planning di mana termasuk berfikir strategic
1.2 Rumusan masalah
Ø Apa pengertian manajemen strategik ?
Ø Mengapa manajemen strategi di anggap penting ?
Ø Bagaimana gambaran tentang manajemen strategik ?
Ø Apa sajakah karakter keputusan strategik ?
Ø Apa peran dewan komisaris di manajemen puncak ?
Ø Bagai mana peran penting komisaris di manajemen puncak ?
Ø Apakah ada prinsip – prinsip tata kelola dalam perusahaan di manajemen puncak ?
1.3 Tujuan
Ø Memenuhi tugas mata kuliah manajemen strategik
Ø Memahami tentang manajemen strategic
Ø Mengetahui gambaran manajemen strategik
Ø Mengetahui karekter keputusan manajemen strategik
Ø Memahami peranan komisaris di manajemen puncak
Ø Mengetahui betapa pentingnya peran komisaris di manajemen puncak
Ø Mengetahui prinsip tata kelolo perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Studi Manajemen Strategik
2.1.1 Pengertian Manajemen Strategic di Lihat Dari Tahap – Tahap Perkembangan.
Pendekatan manajemen strategic yang ada sekarang, pada dasarnya sudah mengalami beberapa fase perkembangan menurut Ansoff dan McDonnel (1990) hinggan tahun 1990 terbentuklah menjadi empat tahapan. Bentuk awalnya di mulai pada tahun 1950 – an, saat para pelaku pembisnis waktu itu merasa membutuhkan pendekatan yang sistematis kemana harus mengarahkan bisnis kemasa datang. Sedangkan suatu proses yang di lakukan oleh seorang manager adalah peencanaan strategi.
Kemudian seperti di sampaikan oleh Ansoff dan McDonnel (1990), bentuk ke dua mulai berkembang ke kurun waktu 1970-an, waktu itu telah di sadari bahwa kalau perusahaan menginginkan kesuksesan secara terus menerus, maka perusahaan tersebut harus mentrasfortasikan kapabilitasnya yang di miliki dan di sesuaikan dengan kondisi lingkungan. Jadi proses perencaan kapabilitas ini di gunakan menyesuaikan yang diperlukan untuk mendukung dan membentuk strategi baru.
Tahab yang ke tiga, terjadi pada tahun 1970 – an, pada masa – masa ini para pelaku bisnis sudah mulai merasakan betapa bahwa perubahan – perubahan yang terjadi di sekitar atau terjadi pada masyarakat lebih tepatnya dan lingkungan, terjadi lebih sering dan terkadang sulit di perkirakan. Hal – hal semacam ini memeng memerlukan suatu penanganan yang dapat membut perusahaan siap menghadapi dan mengantisipasi perubahan yang terjadi, tahap ini di sebut issue management, karena di tahap ini mencoba untuk memberikan prioritas perhatian pada hal – hal yang mengganggu perusahaan.
Tahap yang ke empat, adalah suatu tahap di mana orang sudah menyadari, meskipun tahap – tahap yang di lakukan pada tahap – tahap sebelumnya di rasa perlu, ada resistensi dalam organisasi sendiri untuk menjalan kan strategic. Karene itu, pada saat ini pembahasan di tekankan pada pengelolaan perubahan – perubahan, mulai untuk organisasi – organisasi yang sederhana hingga organisasi yang kompleks.
Perndekatan yang sistematik dalam mengeloloa perubahan strategi yang tardiri atas ;
v Posisi perubahan melalui perencaan strateggik dan kapabilitas
v Respon strategi yang tepat waktu melalui pengelolaan isu – isu strategic
v Manajemen yang sistematis atas resistensi selama implementasi strategi.
Dengan sudut pandang yang serupa dan lengkap Wheelen dan hunger (2008) mendefinisikan manajemen strategic sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan managerial yang menunjukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, keputusan itu meliputi ; perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan control”.
Dari beberapa penyataan di atas dapat di pahami bahwa pengertian dari manajemen adalah manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Strategik adalah Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah kemenangan.
Manajemen strategis sendiri merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
2.1.2 Pentingnya Manajemen Strategi
Perencanaan strategi termasuk penggunaan visi dan misi perusahaan merupakan alat bantu dan teknik yang popular yang di gunakan oleh perusahaan – perusahaan.strategi planning istilahnya muncul sebagai alat bantu manajemen yang paling luas di gunakan dan paling memuaskan pelaku bisnis itu secara siknifikan. Sebenarnya yang ingin di capai oleh perusaahaanyang menjalankan manajemen strategik adalah perusahaan ingin berhasil dari waktu ke waktu, di tengah berbagai perubahan perubahan yang terjadi. Suatu perusahaan membutuhkan waktu yang efisien, tepat, waktu, dan cepat. Tetepai lebih dari itu jika terkait dengan lingkungan dan masa depan maka mereka harus berfikir sifatnya strategik, misalnya tentang visi, tentang pilihan cara – cara pencapaiannya, dan sebagainya.
Jadi di saat mengambil keputusan strategis melihan bagaimana organisasinya di masa depan. Ia sekaligus juga menyelasaikan tantangan – tantngan operasional perusahaan dari waktu kewaktu. Pandanganya harus bersifat menyeluruh.
2.1.3 Gambaran Manajemn Strategik
Gambaran menyeluruh ini dapat di gunakan untuk memantau presepektif jauh kedepan. Setiap sudut pantau bukan dari kita saja yang dapat terpantau tetaoi juga pihak – pihak di sekitar, baik yang berhubungan langsung dan berpengaruh dengan kita maupun yang tidak langsung. Dengan ini perusahaan memiliki presepektif jauh kedepan, tetapi tetap jelas.
Pada dasarnya ini karena perusahaan menghadapi banyak sekali unsur yang harus di perhatikan, ada yang tidak jelas atau samar – samar, tetapi ada pula yang nyata. Untuk melihat secara keseluruhan pelaku bisnis perlu memahami bagaimana kondisi lingkungan eksternal bisnis, bagaimana perkambangan industry di mana perusahan berbeda, bagaimana kondisi sosial budaya dengan pengaruh dan segala perubahannya, perubahan teknologi yang sangat cepat harus juga menjadi pertimbangannya, bahkan juga peraturan – peraturan dan penerapannya di instasi pemerintah yang berpengaruh pada bisnis dan kita harus memperhatikan gerak – gerik pesaing.
Sementara itu, disisi lainmanajeman para menager juga harus mengamati dan menilai apa yang terjadi di dalam perusahaan – parusahaan, ada efisiansi yang perlu di wujudkan. Mereka harus menyediakan berbagai fasilitas demi lancarnya operasi.
Jadi, perusahaan membutuhkan sebuah upaya sestematik yang biasa di sebut manajemen strategi, perusahaan membutuhkan keputusan – keputusan dan tindakan – tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dlam jangka panjang.
2.1.4 Karekter Keputusan Strategik
Sebuah keputusan kita katakana bersifat strategi, setidakknya bila memenuhi tiga karakteristik, yaitu jarang di buat, memiliki implikasi yang signifikan dan penting serta manjadi acuan bagi keputusan – keputusan pada lefel berikutnya. Beberapa karakter tersebut adalah ;
v Jarang, extraordinary, sebuah putusan strategi selalu memiliki implementasi luas dalam organisasi. Karana itu, ia tidak bisa di ambil secara sembarangan dengan cukup sering. Apalagi dimensi waktunya akan memakan waktu panjang.
v Signifikan, penting, derajat keputusan strategis selalu penting dan melibatkan sumberdaya dan komitmen yang besar. Bayangkan kembali individu di atas yang memilih untuk kuliah di satu program studi di sebuah perguruan tinggi dan keputusan itu akan berdampak siknifikan padanya.
v Berdampak luas, keputusan strategic berdampak dan menjadi dasar bagi keputusan – keputusan selanjutnya bagi keseluruhan organusasi. Jadi keputusan yang bersifat strategik akan enjadi landasan bagi keputusan – keputusan lain yang bersifat oprasional. Adayuga yang mengatakan keputusan diterjemahkan sebagai lapangan oleh keputusan oprasional.
2.2 Manajemen Puncak dan Tata Kelola Perusahaan
2.2.1 Peran Dewan Komisaris
Komisaris adalah merupakan suatu pertahanan tyerakhir untuk memastikan antara manajemen puncak di sebuah perusahaan telah berkerja sebagai mana mestinya. Secara umum dalam suatu riteratur manajemen strategi dan tata laksana perusahaan, tugas – tugas pokok komisaris adalah sebagai berikut ;
v Memonitor, komisaris harus selalu melihat perkembangan atau progress yang terjadi atas rencana strategis perusahaan. Bila perlu ia mendorong terjadinya percepatan untuk hal – hal tertentu
v Mengevaluasi dan mempengaruhi, komisaris mempelajari usulan, keputusan dan tindakan manajemen; menyetujui atau tidak menyetujuinya, memberikan nasihat dan saran, atau menyampaikan tindakan alernatif.
Dengan peran – peran seprti di ata dengan demikian komisais juga mempunyai tanggungjawab dalam menentut arah perusahaan. Banyak negara – negera di dunia yang kini menganut asa bahwa tanggung jawab utama para komisaris adalah ;
v Menginisiasi dan menentukan, komisaris dapat menentukan misi perusahaan dan menyatakan pilihan strategik pada manajemen.
v Merekrut dan memberikan manajemen puncak
v Mengontrol dan memonitor
v Meninjau dan menyetujui penggunaan sumber daya
v Memerhatikan kepentingan pemegang saham
Dalam prakteknya tugas ini belum berjalan atau di lakukan dengan baik oleh para komisaris. Ada komisaris yang memang sekedar pasang nama saja tanpa sedikit pun terlibat dalam urusan perusahaan. Sebaliknya, adajuga yang benar – benar aktif, mamantau dan memastikan perwujudan mis dan pencapainan visi perusahaan.
2.2.2 Anggota Dewan Komisaris
Pada sebagian perusahaan, anggota dewan komisarisnya biasanya adalah pihak – pihak yang memiliki hubungan dekat dengan pemegang saham. Pihak – pihak seperti ini sring di sebut dengan komisaris internal. Karena salah satu peranannya adalah untuk menjaga peranan pemegang saham, tentulah pertimbangan ini dapat di mengerti. Namun demikian, bila perusahaan itu sudah menjadu publik, di mana para pemegang saham sudah beragam.
Adanya perdagangan itu di perlukan suatu komisaris eksternal, yang tidak lepas dari konsep “ Agency theority, yaitu bahwa suatu masalah muncul di perusahaan karena manajamen puncak tidak mau bertanggung jawab atas keputusan mereka kecuali mereka memiliki jumlah saham yang cukup banyak di sebuah perusahaa. Artinya, dewan komisaris membutuhkan orang luar untuk menjamin agar manajeman puncak terhindar dari tidak mementngkan diri sendiri yang merugikan pemilik saham.
Uraian di atas berbeda dengan perdagangan yan di sebut sterwardship theory. Teori ini memiliki pandangan bahwa seseorang eksekutif junior, karena keterlibatannya dengan perusahaan, maka sebagian pihak internal, ia justru akan melindungi kepentingan perusahaan.
2.2.3 Peran Penting Komisaris
Alam banyak praktiknya para manajemen puncak seringkali sangat dominan dalam menentukan strategi dan implementasi strategi pada perusahaan, meskipun demikian, dewan komisaris pun pada dasarnya memiliki peran yang tidak bisa di abaikan, terutama terkait dengan penentua karakter dari derektur utamadan arah setrategi perusahaan. Dewan komisris mempunyai pran yang tidak kecil dari sudut pemilihan manajemen puncak ini.
Dalam teori “ a theory of board directed strategik change” di cantumkan bahwa dewan komisaris pada dasarnya berperen signifikan, dalam ;
v Menentukan perubahan strategik yang secara efektif dan selaras dengan strategi korporat.
v Menggunakan suksesi direktur utama / CEO dengan merekut direktur utama dari luar untuk menginisiasi proses perubahan
v Memilih direktur utama baru yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan sterategi yang baru, yang nantinya akan di jalan kan.
Kombinasi dari pertimbangan strategi dan faktos psikologis dan membuat komisari memeilih direktur utama yang memiliki pengalaman dengan strtegi korporat, yang sejalan dengan strategi perusahaan sebelumnya.
2.2.4 Manajemen Puncak – Direktur Utama / CEO
Manajemen puncak adalah orang yang berperan dominan dalam perumusan strategik perusahaa. Mereka memeiliki tanggungjawab untuk mengarahkan tindakan yang akan merealisasikan rencana strategi yang sudah di rumuskan. Tanggung jawab direktur utama dan para direktur lainya, sering di anggp menjadi dua hal yang pokok, yaitu ;
v Memimpin pelaksanaan misi dan memberikn visi strategik
Memimpin melaksanakan misi di sini maksudnya adalah bahwa direktur utama mengarahkan semua aktifitas agar perusahaan mancapai tujuannya. Sedangakan, yang di maksud dengan visi strategi adalah gambaran terbaik tentang seperti apa seharusnya wujud perusahaan. Inilah yang sering di wujudkan dalam menyatakan visi dan misi perusahaan. Di mana di harapkan dimana sepuruh kariyawan merasa manjadi bagian dari misi dan visi tersebut. Hal tersbut baru akan tercipta jika para directur menunjukan menjadi contoh, dan menularkan ke pada seluruh karyawan. Paa pemimpin yang bersifat trasformatif ini pada dasarnya mampu membuat para karyawan berkerja untuk sesuatu yang lebih dari sekedar detail pekerjaan sehari – hari. Segala prilaku sikap dan nilai – nilai yang di anut, dan segala tindak – tanduk menjadi acuan dan di contoh oleh karyawan.
v Mengelola Proses Perencanaan Strategi
Manajemen puncak mempunyai peran penting dalam menyesuaikan proses perencanaan strategik perusahaan. Banyak sekali yang terjadi, rencana strategik yang sudah di rapatkan alam rapat – rapat perencanaan, dan di rumuskan untuk di laksanakan, tidak memperoleh hasil yang memadai, karena lemahnya pengelolaan manajemen puncak. Salah satu penyebab utamanya adalah peran perancanaan strategi tidak muncul dari unit – unit bisnis atau devisi – devisi dalam perusahaan. Pendekatan seperti ini di kenal dengan pendekatan bottom – up. Jadi, tidak Top – down, di mana rencana semuanya di rumuskan oleh manajemen puncak , sehingga pihak – pihak di unit bisns atau devisi sekedar melaksanakan saja.
Manajeman puncak tidak memastikan aktivitas – aktivitas yang di jaankan sesuatu dengan rencana strategi secara keseluruhan. Pengevaluasian yang di lakukan oleh manajemen pucak atas implimentasi dari rencna strategik, yang merupakan program dari departemen, devisi, atau unit usaha harus dengan baik.
2.2.5 Komisaris dan Direktur Dari Sudut Pandang Undang – Undang Perseroan Terbatas
Di Indonesia, perturan mengenai tanggungjawab dan peran direksi serta komisaris, di atur dengan undang – undang nomor 40 tahu 2007, tentang perseroan terbatas. Dalam UU ini, di sebutkan bahwa komisaris dan direktur adalah organ PT, bersama denga rapat umum pemegang saham. Direksi di rumuskan di UU PT ini sebagai organisasiperseroan yang berwewenang dan bertanggung jawab penuh atas perusahaan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengendalian sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dalam UU PT, ada unsur tugas memelihara, berhati – hati dalam mengambil keputusan dan pengendalian kondisi perusahaan,
Ini berarti pemilik perusahaan tidak akan semberangan dalam memilih direkturnya. Dalam praktiknya permasalahan terkait dengan komisaris sering kali terjadi, biasanya permasalahan yang muncul adalah ;
v Tidak adanya pemisahan yang tegas antara direksi dan komisris
Meskipun asas pemisahan ini sudah jelas, namun masih banyak dalam praktiknya pemisahan tersebut tidak berjalan sebagai mana semestinya.
v Komposisi ke anggotaan
Isu yang muncul dari permasalahan ini adalah menyangkut upaya memastikan agar komposisi keanggotaan komisaris dan direksi memungkinkan untuk dapat di capai pengambiln keputusan secara cepat, tepat, efisien, dan berimbang
v Proses nominasi yang tidak transparan
Selain harus memenuhi kreteria tertentu tersebut dalam proses penunjukan anggota komisaris dan direksi, perlu di lakukan melalui mekanisme yang formal
v Rendahnya independensi
Rendahnya independensi yang merupakan suatu hal partama bagi komisris dalam menjalankan fungsinya, dapat mengekibatkan ia menjadi kurang objektif.
2.2.6 Prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan
Ada lima prinsip yang kini banyak di sepakati yaitu ;
v Transparasi, bahwa perusahaan harus menyediakan informasi yang memadai dan relevan serta dapat di akses para pemangku kepentingan
v Akuntabilitas, perusahaan harus mempertanggung jawapkan kinerjanya secara transparan dan wajar, dan di kelolo secara ter ukur
v Responsibilitas, perusahaan selakyaknya mengetahui aturan yang berlaku dan melaksanakan secara bertanggung jawab
v Independen, organ – organ yang ada dalam perusahaan tidak saling mendominasi
v Kesetaaan dan kewajiban, bahwa perusahaan harus selalu memerhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan berdasarkan asas ke setaraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen strategis sendiri merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
3.1.2 Pentingnya Manajemen Strategik
Perencanaan strategi termasuk penggunaan visi dan misi perusahaan merupakan alat bantu dan teknik yang popular yang di gunakan oleh perusahaan – perusahaan.strategi planning istilahnya muncul sebagai alat bantu manajemen yang paling luas di gunakan dan paling memuaskan pelaku bisnis itu secara siknifikan
3.1.3 Karakter Keputusan Strategik
v Jarang, extraordinary, sebuah putusan strategi selalu memiliki implementasi luas dalam organisasi.
v Signifikan, penting, derajat keputusan strategis selalu penting dan melibatkan sumberdaya dan komitmen yang besar.
v Berdampak luas, keputusan strategic berdampak dan menjadi dasar bagi keputusan – keputusan selanjutnya bagi keseluruhan organusasi
3.1.4 Peran Dewan Komisaris
v Memonitor, komisaris harus selalu melihat perkembangan atau progress yang terjadi atas rencana strategis perusahaan
v Mengevaluasi dan mempengaruhi, komisaris mempelajari usulan, keputusan dan tindakan manajemen
3.1.5 Peran Penting Komisaris
Dalam teori “ a theory of board directed strategik change” di cantumkan bahwa dewan komisaris pada dasarnya berperen signifikan, dalam ;
v Menentukan perubahan strategik yang secara efektif dan selaras dengan strategi korporat.
v Menggunakan suksesi direktur utama / CEO dengan merekut direktur utama dari luar untuk menginisiasi proses perubahan
v Memilih direktur utama baru yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan sterategi yang baru, yang nantinya akan di jalan kan.
3.1.6 Permasalahan yang Sering d Alami komisaris
Dalam praktiknya permasalahan terkait dengan komisaris sering kali terjadi, biasanya permasalahan yang muncul adalah ;
v Tidak adanya pemisahan yang tegas antara direksi dan komisris
v Komposisi ke anggotaan
v Proses nominasi yang tidak transparan
v Rendahnya independensi
3.1.7 Prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan
Ada lima prinsip yang kini banyak di sepakati yaitu ;
v Transparasi
v Akuntabilitas
v Responsibilitas
v Independen
v Kesetaaan dan kewajiban
3.2 Saran
Untuk menjalankan manajemen puncak seseorang di tuntut untuk memiliki kecakapan dan wawasan yang beragam, untuk itu untuk menduduki posisi tersebut sese orang di tuntut memiliki pengalaman – pengalaman yank panjang di bidang ini. Dan untuk menduduki posisi manajemen puncak ini harus memiliki tanggung jawab besar. Seorang direktur memiliki tanggung jawab antara lain ;
v Memimpin pelaksanaan misi dan memberikn visi strategic
Memimpin melaksanakan misi di sini maksudnya adalah bahwa direktur utama mengarahkan semua aktifitas agar perusahaan mancapai tujuannya
v Mengelola Proses Perencanaan Strategi
Manajemen puncak mempunyai peran penting dalam menyesuaikan proses perencanaan strategik perusahaan
0 Response to "makalah manajemen strategy"
Post a Comment